Thursday, December 12, 2013

Firl The Hobbit 2 Diwarnai Sengketa Panas

Sebuah sengketa mewarnai film Hobbit terbaru - yang meluncur akhir pekan ini - dan telah pergi ke pengadilan. 

Miramax, studio yang didirikan oleh Harvey Weinstein dan Robert, mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian New York, Selasa, mengklaim produser film Warner Bros berutang budi kepada mereka atas dua film yang akan datang dalam trilogi Hobbit, termasuk satu yang ada di pembukaan akhir pekan ini.

Di tengah-tengah sengketa: kesepakatan 1998 antara Warner Bros, dan Miramax atas hak film untuk Buku Tolkien "The Hobbit" dan trilogi "The Lord of the Rings". Kesepakatan itu memberikan hak Miramax ke sebagian dari hasil pertama film "Hobbit", menurut dokumen pengadilan.

Warner Bros membagi "The Hobbit" menjadi tiga film. Dalam pengajuan pengadilan. Miramax menuduh Warner Bros menunjukkan "keserakahan dan tidak tahu terima kasih" dengan membagi cerita, dan mengklaim berhak sebagian penerimaan dari masing-masing film.

Itu bisa mencapai sampai $ 75 juta atau lebih, Miramax mengklaim.

Warner Bros menjawab bahwa keputusan Miramax untuk menjual hak adalah "salah satu kesalahan besar dalam sejarah film," tetapi keputusan Miramax tiu harus mereka jalani.

"Tidak ada cara lagi untuk menulis ulang sejarah yang dapat mengubah fakta bahwa," kata juru bicara Warner Bros Paul McGuire dalam sebuah pernyataan. "Mereka sepakat untuk dibayar hanya pada film pertama "The Hobbit" Dan itu semua lah yang mereka terima."

Miramax tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kedua pihak secara terpisah memasuki arbitrase atas sengketa ini.

Film kedua dalam seri, "The Hobbit: The Desolation of Smaug" masuki bioskop akhir pekan ini. FIlm tersebut merupakan bagian dari trilogi, sebuah kisah tentang hobbit Bilbo Baggins yang berseting  dalam pra-sejarah, diperkirakan meluncur pada bulan Desember 2014.

Film pertama, "The Hobbit: An Unexpected Journey," telah meraup lebih dari $ 1 miliar di seluruh dunia sejak dirilis tahun lalu, menurut penjualan tiket tracker Box Office Mojo. Sebuah sumber dengan pengetahuan tentang situasi ini mengatakan porsi Miramax atas film ini adalah sekitar $ 25 juta.(inpil/auw)

Sumber infopilihan.com

Obama Punya Banyak Pacar Sebelum Michelle

Jauh sebelum menikahi Michelle, Presiden Barack Obama, memiliki beberapa mantan kekasih. Dua di antaranya Alexandera Mc Near dan Genevieve Cook. Kedua mantan kekasih Obama tersebut terungkap dalam buku biografi yang ditulis wartawan pemenang Pulitzer David Maraniss.

Sebagai mahasiswa muda di awal tahun 80-an di Occidental College, universitas seni kecil di Los Angeles, Obama jatuh hati kepada seorang mahasiswi berkulit putih, Alexandra McNear. Dia adalah co-editor majalah sastra yang menerbitkan dua puisi Obama. (Lihat juga Foto: Obama Asyik dengan Wanita Lain, Michelle Cemburu?)

McNear, digambarkan Maraniss, "gadis misterius berwajah mirip aktris Meryl Streep, luwes, dan bernuansa sastra bohemian" menarik hati sang pria muda ambisius. Kedua orang tua Mcnear adalah penulis terkenal. Ayahnya, Erskine McNear adalah pewaris kerajaan properti.

Musim panas 1981, Obama dan McNear pindah ke New York. Dia mengambil kursus teater, sementara Obama meneruskan pendidikan di Universitas Colombia. Jauh dari keluarga dan teman, musim panas pertama Obama di Big Apple akan sepi tanpa kehadiran McNear.

McNear mengagumi intelektual, selera humor dan ketampanan Obama. Setelah kencan pertama di sebuah restoran Italia di Upper East Side, Manhattan mereka pun menjalin hubungan. Tak lama, hanya dua bulan.

Mereka menghabiskan waktu dengan menelusuri jalan-jalan New York di musim panas, berlama-lama di restoran, menghabiskan waktu di apartemen, mengunjungi museum-museum seni dan bicara soal kehidupan.

Ketika McNear kembali ke Los Angeles, hubungan mereka terus berlanjut lewat surat. Banyak hal diobrolkan mulai dari penyair TS Eliot hingga filsuf Jerman Friedrich Nietzsche. Tapi, lebih sering soal Obama, yang selalu mencari makna dan identitas dirinya.

Tanpa mengindahkan perasaan McNear, Obama pernah keceplosan, bahwa jika membawa kabur McNear setelah lulus dari New York berarti hidup dalam kompromi dan kemunduran. Obsesi Obama pada dirinya sendiri, membuat banyak wanita menjadi dingin, jika tidak mati karena bosan. Tapi McNear bertahan.

Kepada buku hariannya, McNear menulis bahwa Obama adalah "teman terdekat yang saya miliki dan saya sangat mencintainya, tetapi tidak tahu apakah hubungan ini akan berlanjut." Insting yang tepat. Beberapa bulan kemudian, saat mengunjungi ibunya di Honolulu, Obama melayangkan sepucuk surat. Di dalamnya dia mengungkapkan perubahan perasaannya dari "cinta yang romantis menjadi dekat seperti sahabat."

McNear lalu membuat skandal di keluar dengan menikah mantan petinju asal Serbia dan terdakwa perampok bank bernama Bob Bozic. (Baca juga: Obama Narsis di Pemakaman Mandela)

Obama beralih ke perempuan lain...

Dari pelukan McNear, Obama beralih ke putri diplomat Australia Genevieve Cook.

Kala pertama Cook bertemu Obama di dapur teman mereka di sebuah flat di New York, calon presiden Amerika Serikat itu mengenakan jeans, T-shirt dan jaket kulit warna hitam.

Itu adalah Hari Natal 1983. Cook terpesona dengan remaja kurus, cool, percaya diri yang bisa langsung menebak dirinya berasal dari Australia. Di masa itu, sebagian besar warga Amerika Serikat, bahkan di cosmopolitan New York tidak dapat membedakan antara pendatang Australia atau Inggris. Tapi Obama, yang lama berteman dengan banyak orang Australia selama tinggal di Indonesia bersama ibu dan ayah tirinya langsung mengenali.

Setelah berbincang, ternyata Obama dan Cook, putri diplomat Australia, pernah tinggal di Indonesia pada saat yang sama. Beberapa kesamaan lainnya, seperti kedua orang tua bercerai, pernah tinggal di seluruh dunia dan tidak pernah kerasan di mana pun berada, membuat keduanya kian dekat.

Pada pertemuan itu, mereka saling bertukar telepon. Hanya selang beberapa hari, Obama mengundang Cook makan malam di apartemennya, dan memasak untuknya. "Lalu kami pun bercakap-cakap di kamar tidur dan kami menghabiskan malam bersama. Semuanya terjadi begitu saja. Tak terelakkan," kenang Cook seperti ditulis dalam buku Marannis.

Obama baru saja lulus dan bekerja di sebuah kantor yang membosankan. Sementara Cook, tiga tahun lebih tua, seorang asisten guru di sebuah sekolah swasta di Brooklyn.

Menurut Maraniss, "ada banyak pacar Obama sebelumnya, tapi tidak ada yang seperti Genevieve."

Cook digambarkan dalam memoir Obama sebagai wanita misteri. Meski tidak pernah disebut namanya, Obama menulis "ada seorang wanita di New York yang saya cintai. Dia berkulit putih. Rambutnya hitam legam dengan bintik hijau di matanya."

"Suaranya seperti desiran angin, hubungan kami berlangsung selama hampir setahun."

Cook juga punya banyak kesamaan obsesi dengan Obama. Putri mantan duta besar Australia untuk Amerika Serikat itu, sama seperti Obama, punya hasrat untuk menyelamatkan dunia.

Mereka bertemu setiap Kamis malam dan akhir pekan. Setiap hari Minggu, Obama menghabiskan waktu di flat murahnya, yang berkecoak, di Upper West Side. Bertelanjang dada dengan sarung biru putih, sambil minum kopi dan mengerjakan teka-teki silang New York Times.

Cook masih ingat bau kamar tidur Obama, bau keringat, semprotan deodoran merek Brunt dan asap rokok berpadu. Nama seperti McNear, Cook juga terpesona kecerdasan intelektual Obama, kedewasaannya di usia 22 tahun, namun kecewa pada keengganannya untuk berkomitmen.

Ketika Cook mengaku betapa dia mencintainya, jawabannya bukanlah "saya juga cinta padamu" seperti nya diharapkan melainkan. "Terima kasih."

sumber Yahoo